Sikap Negatif Masyarakat

Dalam suatu survei, hampir 25 persen mengatakan bahwa etika tinggi dapat menghalangi kesuksesan karir, menyimpangkan aturan merupakan keharusan untuk tetap bertahan (Wall Street Journal, 8 Setember 1987). Angka standar kejujuran dan etika sebagai suatu kombinasi rendah/sangat rendah untuk yang berikut ini :

· eksekutif bisnis (18%);

· pengacara (30%);

· makelar (31%);

· penjual asuransi (38%);

· praktisi periklanan (39%).

“Apakah Kebenaran telah Berisah dari Gayanya?” Walt Harrington mempelajari pertanyaan tersebut panjang lebar dalam edisi mingguan surat kabar nasional. Salah satu argumen utamanya adalah “kini orang-orang tidak langsung mempercayai satu sama lainnya dan berbohong serta menipu dengan senang hati untuk alasan yang lebih baik, sebagai reaksi yang bijak dan realistis terhadap kebohongan politikus, birokrat, dan pengusaha, dan yang lebih penting sebagai reaksi atas berkembangnya ketidakberdayaan yang datang dari kehidupan modern”.

Orang-orang sekarang lebih pendusta, peniu, pencuri, bukan karena mereka tidak mengetahui benar dan salah. Namun, karena sulit untuk mengerjakan sesuatu yang benar dengan lebih mudah serta lebih mudah mengerjakan sesuatu yang salah.

Menurut Harrington, jika kepercayaan masyarakat dalam organisasi diperbarui, akan terjadi debat serius tentang :

- bagaimana perusahaan raksasa yang sakit bisa memperoleh kembali kepercayaan dari pekerja dan pelanggan;

- bagaimana ketamakan dapat diperlunak dalam sekolah bisnis, ruang pengurus dan kesatuan buruh;

- bagaimana periklanan dapat menuju kebenaran sebagaimana halnya dengan penjualan;

- bagaimana perusahaan dapat mempertahankan kejujuran dan kewajaran dalam penjualan mereka;

- bagaimana pemimpin dapat dipaksa melihat kekuatan destruktif dari setiap kebohongan.

Menilai Tanggungjawab Etis

Robert Jackall beranggapan bahwa organisasi modern adalah “sistem yang tidak bertanggung jawab yang terorganisasi sangat luas” yang mengikis “standar moralitas internal dan bahkan eksternal”.

Menurut Jackall, masalah yang aling besar dalam dunia organisasi :

bukanlah siapa dia, melainkan seberapa dekat karakter orangnya berhubungan dengan cita organisasi; bukan kemauannya untuk siap mempertahankan tindakannya, melainkan ketangkasannya untuk menghindari kesalahan; bukan apa yang ia percayai atau katakan melainkan seberapa bagus ia menguasai ideologi yang melayani perusahannya; bukan kepada siapa ia berpihak melainkan dengan siapa ia dalam susunan perusahaannya.

Antara sumber pesan dan penerima, berfungsi untuk merangkaikan bagian sebuah sistem, untuk menyimpan informasi, untuk merentangkan dan mengubah pesan, dan untuk melakukan kendali atas informasi.

Dalam Political Ethics and Public Office, Dennis Thompson menegaskan penilaian tangung jawab individual dalam konteks organisasi, baik organisasi tersebut melayani masyarakat atau perusahaan pribadi. Gambaran kerumitan dan frustrasi mengenai organisasi pemerintahan berlaku pula pada perusahaan. sukar menemukan seseorang yang kontribusinya ‘cukup berarti’ untuk memperoleh penghargaan atau dipersalahkan untuk itu.

Organisasi sebagai Budaya

Sebuah perspektif ilmiah yang signifikan untuk mengkaji organisasi resmi dipahami sebagai sebuah budaya. Peneliti dan konsultan organisasi sering memaparkan organisasi sebagai sebuah budaya. Komponen inti budaya ini adalah :

- nilai dasar organisasi,

- asumsi yang diterima begitu saja,

- kaidah pengambilan keputusan,

- gaya manajerial,

- pahlawan organisasi,

- cerita kesuksesan dan keberhasilan,

- ritual dan upacara,

- makna tradisi dan loyalitas, serta

- topik dan metode komunikasi yang diterima.

0 comments:

Posting Komentar